Subang adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Berada di antara pegunungan, persawahan, dan kawasan perkebunan, Subang tidak hanya dikenal dengan destinasi wisata seperti Pemandian Air Panas Ciater atau hamparan perkebunan teh di sekitarnya. Lebih dari itu, Subang memiliki julukan “Kota Nanas” karena hasil bumi khas yang sangat terkenal: Nanas Simadu.

Baca juga : Kemenangan Persib Bandung acl two Harapan Nasional
Baca juga : Supardi Nasir legenda persib lapang hijau
Baca juga : Inovasi Kendaraan Umum di Bandung
Baca juga : Gunung Dempo Mahkota Sumatera Selatan
Baca juga : sosok bripka ambarita ketegasan dinamika karier
Baca juga : Gaya hidup rrq lemon sang king midlen
Nanas Simadu bukan sekadar buah tropis biasa. Varietas ini memiliki rasa manis legit, tekstur renyah, serta aroma khas yang membedakannya dari nanas pada umumnya. Nama “Simadu” berasal dari singkatan “Si Manis Madu”, sebuah julukan yang tepat menggambarkan cita rasa buah ini.
Sejarah dan Asal Usul
Tanaman nanas (Ananas comosus) sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Nanas pertama kali dibawa ke Nusantara pada abad ke-16 oleh bangsa Portugis dan Spanyol dari Amerika Selatan. Buah tropis ini kemudian berkembang pesat di berbagai daerah yang memiliki iklim hangat dan tanah subur, termasuk Jawa Barat.

http://www.imagemouvement.com
Subang mulai dikenal sebagai daerah penghasil nanas sejak masa kolonial Belanda. Kondisi tanah vulkanik di lereng Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Cisalak sangat cocok untuk budidaya nanas. Pada dekade 1970-an hingga 1980-an, pemerintah daerah bersama petani mulai fokus mengembangkan varietas unggulan nanas, hingga akhirnya dikenal jenis Nanas Simadu.
Julukan “Si Manis Madu” muncul dari kebiasaan masyarakat lokal yang sering menyebut rasa nanas ini manis menyerupai madu alami. Seiring waktu, penyebutan tersebut menjadi identitas resmi, dan kini Nanas Simadu telah menjadi komoditas khas Subang yang bahkan diekspor ke luar negeri.
Geografi dan Kondisi Alam Subang
Keberhasilan Subang menghasilkan nanas berkualitas tidak lepas dari kondisi geografisnya. Kabupaten ini berada di wilayah utara Jawa Barat, dengan kontur wilayah yang terdiri dari dataran rendah, perbukitan, hingga pegunungan.
- Letak: Subang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Purwakarta di barat, dan Sumedang di timur.
- Ketinggian: 0–1.500 mdpl, cocok untuk beragam jenis tanaman.
- Tanah: dominan tanah vulkanik yang gembur, subur, dan kaya mineral.
- Iklim: curah hujan rata-rata 2.000–3.000 mm/tahun, dengan suhu relatif sejuk di daerah perbukitan (20–28 °C).
Sentra perkebunan nanas terbesar berada di Jalancagak, Ciater, Kasomalang, dan Cisalak. Kawasan ini memiliki iklim pegunungan yang mendukung pertumbuhan nanas dengan rasa manis alami. Kondisi geografis inilah yang membuat kualitas Nanas Simadu lebih unggul dibanding nanas dari daerah lain.
Ciri-Ciri Nanas Simadu
Setiap varietas nanas memiliki karakteristik sendiri. Nanas Simadu memiliki ciri khas yang mudah dikenali:
- Bentuk dan ukuran: umumnya berbentuk bulat hingga oval dengan ukuran cukup besar, bobot rata-rata 1,5–2,5 kilogram per buah.
- Kulit: berwarna kuning keemasan saat matang dengan sisik kulit relatif besar.
- Daging buah: berwarna kuning cerah, renyah, dan tidak terlalu berserat.
- Rasa: manis legit dengan kadar gula tinggi (sekitar 13–15° Brix), sedikit asam segar sehingga tidak enek.
- Aroma: harum khas yang kuat, bahkan sebelum dikupas.
- Mahkota: daun nanas Simadu cenderung lebih runcing dengan warna hijau tua.
Karakteristik ini membuat Nanas Simadu lebih digemari, baik dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi produk turunan.
Teknik Budidaya Nanas Simadu

Nanas Simadu dapat dibudidayakan dengan relatif mudah, namun untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi diperlukan teknik khusus.
- Perbanyakan tanaman
- Menggunakan mahkota buah, tunas samping, atau anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk.
- Petani Subang lebih sering menggunakan tunas samping karena hasilnya lebih cepat berbuah.
- Persiapan lahan
- Lahan dicangkul dan digemburkan, kemudian dibuat bedengan.
- Jarak tanam biasanya 80–100 cm agar tanaman mendapat sinar matahari cukup.
- Pemupukan
- Pupuk kandang digunakan sebagai dasar, lalu ditambah pupuk NPK secara berkala.
- Unsur kalium penting untuk meningkatkan kadar gula buah.
- Perawatan
- Gulma dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan.
- Hama seperti kutu putih dan jamur daun dikendalikan dengan pestisida alami maupun kimia.
- Masa panen
- Nanas Simadu siap dipanen setelah berumur 16–18 bulan.
- Buah dipetik ketika kulit berubah warna kuning keemasan dan aroma harum sudah terasa.
Produktivitasnya bisa mencapai 40–50 ton per hektar per tahun, menjadikannya komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Nilai Ekonomi dan Sosial
Bagi masyarakat Subang, nanas bukan sekadar buah, melainkan sumber penghidupan. Ribuan petani menggantungkan hidup dari perkebunan nanas. Beberapa fakta menarik:
- Luas lahan: perkebunan nanas di Subang mencapai ribuan hektar.
- Produksi: bisa mencapai ratusan ribu ton per tahun.
- Distribusi: nanas dipasarkan ke berbagai kota besar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, hingga diekspor ke Singapura dan Malaysia.
- UMKM: banyak usaha kecil menengah yang mengolah nanas menjadi dodol, keripik, selai, dan sirup.
- Lapangan kerja: sektor ini menyerap tenaga kerja dari petani, pedagang, hingga pelaku industri rumahan.
Nanas Simadu bahkan menjadi ikon daerah. Setiap kali ada wisatawan yang melintasi jalur Ciater atau Jalancagak, hampir selalu disuguhi pemandangan kios buah dengan tumpukan nanas kuning keemasan yang siap dibawa pulang.
Ragam Olahan Nanas Simadu
Selain dinikmati segar, nanas Simadu juga diolah menjadi berbagai produk kuliner:
- Dodol nanas – Teksturnya kenyal, manis, dan tahan lama.
- Selai nanas – Populer untuk isian kue nastar dan roti.
- Keripik nanas – Renyah, manis, cocok sebagai camilan.
- Syrup nanas – Minuman segar yang khas dari Subang.
- Nanas kaleng – Produk olahan untuk pasar modern.
- Pie nanas dan kue kering – Variasi kuliner kreatif berbasis nanas.
- Produk fermentasi – Seperti wine nanas atau cuka nanas, walau produksinya masih terbatas.
Olahan-olahan ini membantu meningkatkan nilai tambah nanas sehingga harga jualnya lebih stabil dibanding dijual segar.
Fakta Gizi dan Manfaat Kesehatan
Nanas Simadu tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan. Kandungan gizinya meliputi:
- Vitamin C: memperkuat sistem imun, mencerahkan kulit.
- Vitamin A & beta-karoten: baik untuk kesehatan mata.
- Vitamin B1 & B6: membantu metabolisme energi.
- Mineral: mangan, magnesium, kalium, yang penting untuk tulang dan otot.
- Serat: melancarkan pencernaan.
- Enzim bromelain: membantu memecah protein, mengurangi peradangan, baik untuk penderita radang sendi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bromelain pada nanas memiliki sifat anti-inflamasi dan bisa membantu mempercepat penyembuhan luka.
Peran dalam Pariwisata Subang

Subang adalah destinasi wisata populer, terutama jalur menuju Ciater dan Gunung Tangkuban Parahu. Di sepanjang jalan, wisatawan akan melihat kios-kios buah yang menjual Nanas Simadu. Banyak orang menganggap belum lengkap rasanya berkunjung ke Subang jika belum membeli nanas khas ini.
Bahkan, pemerintah daerah Subang beberapa kali mengadakan Festival Nanas, di mana produk-produk olahan nanas dipamerkan, lomba masak berbasis nanas diadakan, dan petani diberikan penghargaan. Hal ini memperkuat citra Subang sebagai “Kota Nanas”.
Nanas juga dijadikan bagian dari paket wisata agrowisata. Wisatawan bisa langsung memetik nanas dari kebun, belajar cara budidaya, hingga mencicipi olahan nanas segar.
Tantangan dan Masa Depan
Meski potensinya besar, budidaya Nanas Simadu juga menghadapi tantangan:
- Harga fluktuatif – Saat panen raya, harga bisa jatuh drastis.
- Persaingan buah impor – Nanas dari Filipina atau Thailand masuk ke pasar modern.
- Hama dan penyakit tanaman – Bisa menurunkan kualitas dan produksi.
- Regenerasi petani – Generasi muda kurang tertarik bertani, lebih memilih kerja di kota.
Namun, peluang tetap terbuka lebar. Pemerintah daerah Subang bersama petani terus mendorong:
- Ekspor ke pasar luar negeri.
- Diversifikasi produk olahan (kesehatan, kecantikan, pangan modern).
- Branding pariwisata berbasis nanas untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
Jika dikelola dengan baik, Nanas Simadu dapat menjadi komoditas unggulan nasional yang tidak hanya mengharumkan nama Subang, tapi juga Jawa Barat di mata dunia.
Nanas Simadu Subang adalah lebih dari sekadar buah tropis. Ia adalah hasil bumi yang menjadi ikon budaya, ekonomi, dan pariwisata masyarakat Subang. Dari sejarah panjang sejak masa kolonial, kondisi geografis yang mendukung, hingga cita rasa manis legit yang khas, Nanas Simadu pantas dijuluki sebagai permata tropis dari Tanah Sunda.
Buah ini bukan hanya memberi manfaat gizi bagi tubuh, tetapi juga memberikan kehidupan bagi ribuan petani, membuka peluang usaha bagi UMKM, serta memperkuat identitas Subang sebagai Kota Nanas. Dengan pengelolaan modern, inovasi olahan, dan dukungan penuh dari masyarakat serta pemerintah, masa depan Nanas Simadu dipastikan tetap cerah, bahkan berpotensi menjadi kebanggaan Indonesia di pasar global