Dunia visual selalu di kejutkan dengan sesuatu yang berkesan tapi sebenarnya itu adalah pengembangan dari berbagai teknik yang sudah ada. Soal gambar yang simetris atau terlalu seimbang justru membuat mata manusia menjadi terpukau. Ngomongin soal teknik yang disebutkan adalah Rule of Odds apa itu? penggunaan menerapkan jumlah objek ganjil bisa jadi tiga, lima dan seterusnya agar menciptkan aturan serta komposisi yang alami dan dinamis
Berbeda dengan susunan genap yang sering terlihat terlalu kaku, komposisi ganjil dalam fotografi memberikan ruang bagi mata untuk menjelajahi gambar dengan lebih leluasa. Saat hanya ada dua objek, perhatian bisa terbagi rata dan menciptakan ketegangan visual. Namun, saat terdapat tiga, satu objek biasanya akan menjadi titik fokus, sementara dua lainnya memperkuat narasi secara seimbang namun tetap hidup.
Sebagai bagian dari teknik komposisi foto yang telah lama digunakan fotografer profesional, rule of odds bekerja secara halus—seringkali tidak disadari oleh penonton, namun sangat efektif dalam menciptakan daya tarik visual.
Menerapkan Rule of Odds dalam Beragam Genre Fotografi
Konsep rule of odds tidak hanya berlaku di satu bidang saja, tapi dapat diadaptasi ke berbagai genre fotografi. Dalam fotografi portrait misalnya, menempatkan tiga subjek dalam bingkai menciptakan keseimbangan dinamis tanpa terlihat terlalu formal. Satu subjek bisa menjadi fokus utama, sementara dua lainnya membingkai dengan lembut atau berinteraksi secara alami.
Dalam fotografi landscape, penggunaan elemen ganjil seperti tiga batu, lima pohon, atau tujuh bukit kecil membantu mengarahkan mata penonton ke titik tertentu. Komposisi ganjil dalam fotografi alam sering kali terlihat lebih menarik karena tidak terlalu terpola atau repetitif, membuat gambar terasa lebih organik.
Genre street photography juga mendapat keuntungan dari pendekatan ini. Misalnya, saat menangkap tiga orang berjalan di jalanan dengan ritme yang tidak simetris, gambar terasa lebih hidup dan naratif. Teknik komposisi foto ini memungkinkan fotografer menciptakan ritme visual yang spontan dan mengalir.
Begitu pula dalam fotografi makanan atau produk, penataan tiga objek—seperti tiga cangkir kopi atau tiga piring kecil—memberi kesan seimbang tanpa terlihat kaku. Penonton tidak merasa ‘diserang’ oleh simetri berlebihan, melainkan diajak menikmati tata letak yang alami namun tetap terkendali.
Dengan mengamati dan menerapkan rule of odds secara sadar, fotografer dapat memperkaya komposisi dan memberi kedalaman pada karya visual mereka, tanpa harus menggunakan teknik yang rumit.
Rule of Odds Panduan Lengkap dalam Genre Fotografi

1. Apa yang Dimaksud dengan Rule of Odds?
Rule of odds adalah prinsip visual yang menyarankan penggunaan jumlah elemen ganjil dalam sebuah bingkai—biasanya tiga, lima, atau tujuh. Secara psikologis, mata manusia cenderung lebih nyaman dan tertarik pada komposisi ganjil karena memberikan titik fokus alami di tengah dan menciptakan asimetri yang menarik. Dalam konteks fotografi, prinsip ini menjadi alat bantu komposisi untuk membangun cerita visual yang lebih hidup dan menggugah.
2. Mengapa Elemen Ganjil Lebih Menarik?
Ketika melihat dua objek dalam satu bingkai, perhatian kita sering terbagi secara seimbang. Ini bisa menciptakan ketegangan atau kehilangan fokus visual. Namun, saat ada tiga objek, biasanya satu objek akan menonjol, sementara dua lainnya berfungsi sebagai penyeimbang. Efek visual ini membuat gambar terasa lebih dinamis, seimbang, dan secara naluriah lebih estetis.
3. Penerapan dalam Fotografi Portrait
Dalam fotografi portrait, penggunaan rule of odds sering muncul dalam sesi keluarga, teman, atau pasangan dengan anak. Misalnya, seorang ibu diapit dua anak, atau tiga sahabat yang berdiri dengan komposisi segitiga. Teknik ini menciptakan kedekatan emosional dan keseimbangan visual yang tidak kaku. Fotografer dapat memanfaatkan sudut pandang, gestur, dan ekspresi untuk menjadikan salah satu subjek sebagai fokus utama, sementara dua lainnya berperan mendukung.
4. Aplikasi dalam Fotografi Landscape
Landscape photography adalah medan yang luas untuk eksplorasi rule of odds. Bayangkan sebuah foto dengan tiga pohon di tengah padang, lima batu besar di tepi pantai, atau tujuh bukit yang tersusun alami dalam horizon. Komposisi ganjil dalam fotografi alam membuat mata penonton berjalan lebih leluasa tanpa harus terjebak pada pola berulang yang membosankan. Elemen ganjil memberi kesan alami dan tidak dibuat-buat, yang sangat cocok dengan pendekatan visual landscape.
5. Street Photography: Menciptakan Kisah Lewat Ketidakteraturan
Dalam street photography, rule of odds menjadi cara untuk menangkap spontanitas tanpa kehilangan struktur visual. Tiga orang berjalan dengan langkah berbeda di trotoar bisa menciptakan ritme visual yang kuat. Atau, satu orang duduk di antara dua kursi kosong—menciptakan narasi keterasingan atau kesendirian. Teknik komposisi foto seperti ini mengundang interpretasi, dan itulah kekuatan utamanya: membiarkan gambar bicara tanpa perlu kata-kata.
6. Fotografi Produk dan Makanan
Genre ini sangat bergantung pada tatanan visual yang kuat. Penempatan tiga objek—seperti tiga gelas kopi, tiga sendok dengan topping berbeda, atau lima potongan sushi—memberikan pola yang enak dilihat dan mengundang selera. Jumlah ganjil tidak hanya menciptakan keseimbangan tetapi juga memperkuat kesan artistik. Bahkan dalam komersial, pendekatan ini memberi kesan premium karena menunjukkan perhatian pada detail visual.
7. Eksperimen dalam Still Life dan Seni Konseptual
Rule of odds juga bisa diterapkan dalam proyek personal atau seni konseptual. Fotografer still life dapat bereksperimen dengan objek sehari-hari: tiga apel, lima kunci, tujuh potong kertas. Jumlah ganjil membuka ruang untuk bermain dengan bentuk, cahaya, dan bayangan, yang berkontribusi pada pesan atau makna visual. Eksplorasi ini sering menghasilkan karya yang tidak hanya menarik secara estetis tetapi juga kaya simbolik.
8. Saat Rule of Odds Tidak Efektif
Meski powerful, rule of odds bukanlah aturan baku yang harus diikuti secara kaku. Ada situasi di mana dua subjek justru lebih kuat: potret pasangan, atau interaksi antar dua elemen yang saling berhadapan. Dalam beberapa komposisi simetris—seperti arsitektur atau fashion—jumlah genap justru memperkuat kesan elegan dan seimbang. Penting untuk memahami konteks sebelum memutuskan apakah prinsip ini relevan atau tidak.
9. Tips Praktis untuk Menguasai Rule of Odds
- Latihan dengan benda sehari-hari: Susun tiga cangkir, lima buah, atau tujuh mainan kecil. Potret dari berbagai sudut.
- Gunakan grid kamera: Manfaatkan fitur grid untuk membantu penempatan objek ganjil secara merata namun tetap natural.
- Perhatikan ruang negatif: Rule of odds bekerja baik saat dikombinasikan dengan ruang kosong yang cukup untuk bernapas secara visual.
- Buat eksperimen kecil: Ambil dua versi foto—dengan jumlah objek genap dan ganjil—lalu bandingkan daya tariknya.
- Amati karya fotografer lain: Pelajari bagaimana fotografer profesional menggunakan prinsip ini, baik secara eksplisit maupun implisit.
10. Latihan Mengasah Intuisi Visual
Untuk benar-benar menguasai rule of odds, fotografer perlu mengasah intuisi visual. Lakukan sesi pemotretan dengan tantangan pribadi, misalnya “cari tiga objek unik dalam satu lokasi”, atau “abadikan lima benda kecil di meja makan”. Dengan melatih mata untuk mengenali dan menyusun objek ganjil secara spontan, fotografer akan lebih peka terhadap komposisi yang tidak hanya menarik, tetapi juga bercerita.
Kesalahan Umum dalam Rule of Odds

Terlalu Memaksakan Jumlah Ganjil
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah memaksakan keberadaan jumlah ganjil dalam bingkai tanpa mempertimbangkan konteks. Misalnya, menambahkan objek ketiga hanya demi mengejar rule of odds, padahal kehadirannya tidak mendukung narasi visual. Hasilnya justru terasa tidak natural, bahkan mengganggu keseimbangan komposisi.
Mengabaikan Titik Fokus Utama
Meskipun rule of odds membantu menciptakan ritme visual, bukan berarti semua objek harus sama penting. Banyak fotografer pemula lupa menonjolkan subjek utama, sehingga perhatian penonton terbagi rata ke seluruh elemen. Tanpa titik fokus yang jelas, gambar akan kehilangan arah visual dan terasa datar.
Lupa Memanfaatkan Ruang Negatif
Komposisi ganjil sering kali efektif jika dipadukan dengan ruang kosong yang cukup. Namun, sebagian fotografer terlalu memadati bingkai demi memasukkan lebih banyak objek, mengorbankan ruang bernapas visual. Padahal, ruang negatif justru memberi ketegasan pada elemen utama dan memperkuat harmoni gambar.
Tidak Memperhatikan Penempatan Subjek
Jumlah objek ganjil tidak akan efektif jika penempatannya tidak seimbang. Meletakkan tiga objek sejajar tanpa kedalaman atau tanpa permainan tinggi-rendah bisa membuat komposisi terasa kaku. Idealnya, subjek disusun secara dinamis—membentuk segitiga atau mengikuti garis imajiner—agar lebih hidup dan menarik.
Terjebak pada “Angka”
Beberapa fotografer terlalu fokus pada angka ganjil itu sendiri, bukan pada makna dan estetika visual. Padahal, rule of odds adalah alat bantu, bukan aturan wajib. Jika penceritaan visual lebih kuat dengan dua objek, maka tidak ada salahnya untuk meninggalkan pendekatan ini.
Rule of Odds Sebagai Pendekatan

Rule of odds memang terbukti menjadi salah satu teknik komposisi yang efektif untuk menciptakan visual yang seimbang, dinamis, dan menarik. Namun, pada akhirnya, fotografi adalah seni melihat dan menyampaikan. Aturan ini sebaiknya digunakan sebagai panduan, bukan sebagai batasan.
Sejumlah fotografer profesional mengamini nilai praktis dari rule of odds.
Misalnya, Steve McCurry pernah berkata,
“Keindahan sering muncul dari keseimbangan yang tidak simetris. Tiga figur lebih bercerita daripada dua, tanpa harus sempurna.”
Sementara Annie Leibovitz menyampaikan bahwa
“Aturan dalam fotografi membantu, tapi intuisi tetap yang utama.”
Dengan memahami logika di balik rule of odds dan berlatih menerapkannya secara kontekstual, fotografer bisa mengembangkan rasa komposisi yang lebih tajam. Jangan ragu mengeksplorasi. Terkadang justru dalam momen spontan, kita menemukan harmoni visual yang paling kuat.
Mengasah kemampuan mengenali pola ganjil, menyusun elemen dalam bingkai, dan tetap menjaga narasi adalah langkah penting untuk memperdalam pemahaman tentang komposisi. Gunakan rule of odds bukan hanya untuk mengikuti ‘aturan’, tapi untuk memperkuat cara kita bercerita melalui visual.